Joshua Riangkamang
Joshua created this article for his summative project in economics
Home › Blog › Artikel Berita Ekonomi
Pengamatan Pengaruh Kondisi Cuaca Terhadap Harga Transportasi Online
8 May 2023 - 10 min read
Sebagai pengguna transportasi online aktif, Saya terkadang terkena dampak dengan kenaikan harga pada saat hujan.
Bahkan terkadang, harga yang naik sampai berkali lipat pada saat kondisi hujan, uang jajan 2 hari pun sama dengan harga transportasi pulang sekolah. Akhirnya Saya mengangkat topik ini menjadi projek akhir Saya di pelajaran ekonomi kelas 11.
Saya telah mengumpulkan data pada dua kondisi cuaca yang berbeda dengan aplikasi transportasi online yang berbeda-beda.
Aplikasi yang digunakan:





Pertama Saya mengambil data pada saat kondisi hujan, berikut adalah kondisi cuacanya:
- - 27 Derajat Celcius
- - Hujan Berat – Ringan
- - Angin 17 KM/H
- - Jarak Pandang 9 KM
- - Tekanan 1011 MB
- - Petir Berawan
- - Diambil 12:35 WITA (Hujan Mulai Berhenti Ketika Data di Tabel Diambil)
Saya mendapati data pertama sebagai berikut:
*Catatan jarak 7,1 KM
| Penyedia | Harga |
|---|---|
| Gojek - Gocar | Rp46.500 |
| Indrive | Rp39.000 (Harga Tertinggi) |
| Maxim - Car | Rp31.900 |
| Grab - Car | Rp53.000 |
| Bluebird | Rp38.000 - Rp42.000 (Estimasi Argo) |
Lalu kedua Saya mengambil data pada saat kondisi sedang tidak hujan, berikut adalah kondisi cuacanya:
- - 32 Derajat Celcius
- - Cerah Berawan
- - Angin 9 KM/H
- - Jarak Pandang 10 KM
- - Tekanan 1007 MB
- - Diambil 13:58 WITA
Data kedua sebagai berikut:
*Catatan jarak 7,1 KM
| Penyedia | Harga |
|---|---|
| Gojek - Gocar | Rp46.000 |
| Indrive | Rp35.000 (Harga Tertinggi) |
| Maxim - Car | Rp31.900 |
| Grab - Car | Rp43.000 |
| Bluebird | Rp38.000 - Rp42.000 (Estimasi Argo) |
Kenaikan harga ini disebut dengan inflasi, pada kasus ini dimana kondisi sedang hujan, membuat orang-orang yang ingin menggunakan transportasi motor dengan terpaksa harus menggunakan transportasi mobil untuk menghindari kondisi hujan. Sehingga permintaan untuk transportasi mobil akan naik, dan harga transportasi mobil juga akan naik. Kita bisa menghitung seberapa besar inflasi yang terjadi dengan menggunakan rumus:
Total Saat Hujan
Total Tidak Hujan
100
-
100
=
Total Inflasi
212.400
197.900
100
-
100
=
7,33%
Ternyata disini kelihatan kalau harga naik sebesar 7,33 persen karena ada kondisi hujan. Namun hal ini tidak bisa dikatakan sebagai inflasi yang tetap.
Teori Inflasi
Menurut Bank Indonesia, inflasi adalah kecendurungan harga-harga untuk meningkat secara umum dan terus-menerus, oleh karena itu harga transportasi umum yang naik sementara tidak bisa dikatakan sebagai inflasi tetap, namun berdasarkan jenis inflasi, kenaikan harga ini terhitung sebagai inflasi. Inflasi dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu berdasarkan tingkat, penyebab, dan sumbernya, berikut penjelasannya:
Jenis > Berdasarkan Tingkat Keparahan:
- - Ringan: 1-10%, mudah dikendalikan dan tidak menganggu ekonomi.
- - Sedang: 10-30%, dapat menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat berpenghasilan tetap.
- - Berat: 30-100%, mengakibatkan kekacauan pereknomian di suatu negara.
- - Hiperinflasi: >100%, mengacaukan ekonomi dan sulit dikendalikan
Jenis > Berdasarkan Sumbernya:
- - Domestic Inflation, bersumber dari dalam negeri, terjadi karena jumlah uang yang beredar lebih banyak dari yang dibutuhkan.
- - Imported Inflation, bersumber dari luar negeri, terjadi ketika ada kenaikan harga di luar negeri.
Jenis > Berdasarkan Penyebab:
- - Demand Pull Inflation, terjadi karena permintaan barang/jasa lebih tinggi dari yang bisa dipenuhi produsen.
- - Cost Push Inflation, terjadi kenaikan biaya produksi.
- - Bottle Neck Inflation, inflasi campuran faktor penawaran atau faktor permintaan.
Penyebab Inflasi
1. Meningkatnya Permintaan
Terjadi karena peningkatan permintaan barang/jasa, namun produsen belum mampu mengimbangi permintaan konsumen. Ini juga yang Saya sebut di awal jika kenaikan harga transportasi umum online karena inflasi, harganya bisa naik karena transportasi mobil banyak digunakan orang dalam kondisi hujan, sehingga ketersediaan transportasi mobil akan menurun dan membuat harga naik.
2. Meningkatnya Biaya Produksi
Terjadi karena meningkatnya biaya produksi, yaitu bahan baku yang naik, misalnya:
- - Harga bahan bakar naik.
- - Upah buruh naik.
3. Tingginya Perederan Uang
Terjadi karena uang beredar di masyarakat lebih banyak dibanding yang dibutuhkan. Ketika jumlah barang tetap sedangkan uang yang beredar meningkat, maka harga-harga barang bisa naik dalam jumlah yang tidak masuk akal. Nilai uang juga akan turun karena tidak berarti lagi ketika benda-benda yang diperlukan nilainya lebih tinggi dari uang itu sendiri.
Dampak Inflasi Bagi Masyarakat
- 1. Menurunkan daya beli masyarakat, karena nilai uang yang menurun.
- 2. Merugikan peminjam, karena peminjam harus membayar kembali pinjaman dengan uang yang nilai belinya menurun akibat kenaikan harga di pasar. Sehingga, peminjam harus membayar lebih banyak uang.
- 3. Merusak struktur ekonomi suatu negara, karena adanya ketidaksstabilan harga-harga di pasar.
- 4. Menyebabkan ketidakpastian untuk masyarakat, karena tidak dapat memprediksi harga barang dengan pasti.
- 5. Menurunkan kesejahteraan masyarakat, karena masyarakat menjadi kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
Peran Pemerintah
Pemerintah tentunya bekerja keras ketika terjadi inflasi, karena ini menjadi masalah yang serius, berikut beberapa langkah yang bisa diambil pemerintah untuk mengendalikan inflasi:
1. Kebijakan Moneter
Mengontrol jumlah uang yang beredar dalam pereknomian dengan menggunakan suku bunga, suku bunga naik , orang-orang menyimpan uang di bank berharap mendapat keuntungan lebih (menurunkan jumlah uang beredar), suku bunga turun , orang-orang meminjam uang dari bank, sehingga uang beredar lebih.
2. Kebijakan Fiskal
Menggunakan pengeluaran dan perpajakan pemerintah untuk mengontrol suplai uang dalam perekonomian.
3. Kenaikan Pajak
Hal ini mengurangi jumlah uang yang dikeluarkan orang untuk barang dan jasa, sehingga bisa membantu menstabilkan inflasi.
4. Mengurangi Pengeluaran Pemerintah
Mengurangi pengeluaran untuk mengurangi jumlah uang yang beredar. Banyak kasus pemerintah tidak tau membedakan pengeluaran yang esensial dan non-esensial.
Solusi Bertahan Selama Inflasi:
1. Hemat Uang
Menekan permintaan akan barang dan jasa, sehingga perlahan menurunkan harga.
2. Siapkan Dana Darurat
Selama inflasi, bisa saja terjadi gelombang PHK, oleh karena itu harus mempersiapkan dana darurat, dengan:
- Lajang : menyisihkan 3 -6 kali pengeluaran bulanan
- Menikah dan belum memiliki anak : 6 kali pengeluaran bulanan
- Berkeluarga : 9 kali pengeluaran bulanan
3. Mencari Penghasilan Tambahan
Memperkuat kondisi finansial, sehingga lebih aman ketika terjadi inflasi.
4. Konsumsi Produk Dalam Negeri
Setiap konsumsi produk luar negeri, tarif pajak akan naik, tarif pajak yang naik berdampak juga pada kenaikan inflasi.
5. Investasi dan Menabung
Investasi dan tabungan bisa membantu ketika terjadi inflasi. Pilihlah investasi yang minim risiko dan pilihlah tabungan yang bisa membantu mengembalikan uang lebih besar dari laju inflasi.
6. Menyimpan Emas
Emas adalah investasi yang fleksibel, dan hampir tidak memiliki resiko karena hampir setiap bulannya harga emas mengalami kenaikan. Namun perlu diingat jika emas memiliki fluktuasi yang tinggi.
7. Investasi Surat Utang Negara
Membeli Surat Utang Negara membantu mengatasi laju inflasi karena telah membantu negara membayar hutang, Kita juga mendapatkan keuntungan ketika membeli Surat Utang Negara.
8. Investasi Deposito
Deposito merupakan salah satu opsi yang baik, karena nilai bunga umum deposito setara dengan rata-rata nilai inflasi, sehingga nilai uang tidak termakan inflasi.